Sejarah dan Keunikan, Dari Pakaian Adat Ulee Balang Asal Aceh

Indonesia kaya akan beraneka ragaman budaya dan suku. Tentunya hal ini dari masing-masing daerah memiliki ada dan budaya dengan ciri khas tersendiri. Salah satu contohnya budaya di daerah Privinsi Aceh.

Terdapat beberapa budaya khas yang dimiliki oleh Aceh di antaranya yaitu mulai dari kuliner hingga pakaian adat yang dimilikinya.

Pakaian adat Aceh sangat beragam, karena provinsi yang berjuluk Serambi Mekah ini memiliki lebih dari sepuluh suku bangsa asli. Setiap suku memiliki adat istiadat tersendiri sehingga pakaian tradisionalnya pun berbeda. Meski demikian, persinggungan budaya juga memungkinkan adanya sejumlah persamaan.

Di antara banyaknya suku yang mendiami provinsi Aceh, suku Aceh merupakan yang terbesar sekitar 70%. Oleh karenanya, kebudayaan suku ini sangatlah mendominasi lanskap budaya Aceh. Demikian juga dengan busana adat tradisional mereka yang secara umum turut mewakili pakaian adat tradisional Aceh.

Pakaian tradisional suku Aceh pun banyak macamnya. Namun yang terkenal adalah pakaian adat Ulee Balang, yang awalnya merupakan busana khas keluarga raja. Akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu, jenis pakaian ini menjadi pakaian adat tradisional Aceh dan banyak dikenakan dalam berbagai upacara adat Aceh atau pun dipergunakan juga pada acara pernikahan.

Disamping itu jika kalian sudah mengtahui pecahan uang 75 ribu, terdapat bagian gambar yang menampilkan pakaian adat Aceh loh. Dilansir dari Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, uang pecahan khusus ini memiliki makna yang sangat dalam. Dia bilang uang kertas ini melambang jati diri Indonesia sebagai bangsa yang besar.

“Tema besar dalam desain Uang Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI adalah mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebinekaan dan menyongsong masa depan gemilang,” kata Perry.

Tak heran pakain adat Aceh juga emiliki peran penting dalam penggunaan pakaian adat yang ada di Indonesia. Namun sebelum mengtahui lebih dalam apa itu Ulee Balang istilah lain dari sebutan pakaian adat Aceh. Mungkin kita perlu mengetahui sejarahnya terlebih dahulu, yuk kita simak penjelasan di bawah ini.

Mengenal Sejarah Pakaian Adat Ulee Baleng Asal Aceh

Salah satu kekayaan budaya dari Aceh adalah pakaian adat Ulee Balang. Masyarakat Aceh sejak dahulu sering memakainya untuk acara-acara sakral seperti pernikahan dan upacara adat.

Selain menjadi identitas daerah, pakaian adat ini juga makin terkenal di seluruh Indonesia. Pada tahun 2020, pakaian adat Ulee Balang ditampilkan dalam uang pecahan Rp 75 ribu yang baru.

Pakaian adat yang dipengaruhi budaya Melayu dan Islam ini juga memiliki motif yang indah dan tentunya mengandung filosofi tersendiri.

Pada awalnya, pakaian adat ulee balang hanya dipergunakan untuk kerajaan yaitu di era kerajaan samudra pasai.
Terdapat penjelasan mengapa dahulu pakaian ini sangat esklusif. Ulee balang sendri merupakan sebutan untuk kepala pemerintah kesultanan aceh yang menjadi pemimpin daerah (sagoe) atau wilayah yang setingkat kabupaten atau kota.
Orang memegang jabatan sebagai ulee balang bergelar teuku untuk pria atau cut untuk wanita.

Untuk di itu di era tersebut hanya orang-orang tertentu lah yang dapat menggunakan pakaian adat ulee balang. Oleh karena itu kita di jaman sekarang ini di berikan kebahagian untuk menikmati pakaian adat ulee balang.

Lalu apa saja kah keunikan yang dimiliki pakaian adat elee balang ?…

Agar anda lebih mengetahui informasi menenai pakaian ulee balang, simak terus ulasan yang kita berikan kepada kalian. Berikut penjelasannya.

Lalu apa keunikan pakaian adat ulee balang ?

Mungkin dari masing-masing daerah tentunya memiliki keunikan tersendiri jika dilihat dari pakaian adat-nya. Namun tetap saja pakaian adat Aceh tetap menjadi salah satu pakaian terunik, yang dapat kita lihat dari terdapat unsur islami pada pakaian adat Aceh, pakaian adat Aceh mirip dengan pakaian Arab dan Melayu, dan hanya digunakan pada saat acara resmi, seperti pernikahan, upacara adat, acara tarian adat Aceh, dan lain sebagainya.

Disamping itu juga memiliki hiasan sulaman benang emas dengan motif pucuk rebung, sangul kepala yang bermotif bunga tanjug 9 tingkat, dan perhiasan-perhiasan yang menggambarkan budaya aceh. Cukup menaik bukan ?. itulah mengapa Ulee Balang memiliki ciri khas tersendiri yang dimiliki oleh Aceh.

Apalagi pakaian adat ini terdapat 2 jeni yang dibedakan berdasarkan penggunaannya contohnya, sperti yang digunakan pria dan wanita memiliki perbedaan tersendiri. Ingin tahu lebih dalam mengenai Ulee Balang asal Aceh, ikuti terus penjelasan dibawah ini.

Uleeng balang atau linto baro ( pria )

Pakaian adat aceh yang disebut dengan linto baro, merupakan pakaian adat khusu digunakan untuk kaum pria. Pakaian ini biasanya digunakan saat ada kegiatan pemerintah dan upacara adat sejak kerajaan samudra pasai dan perlak.
Dalam pakaian linto baro melingkupitiga bagian yaitu atas, tengah, dan bawah dengan dilengkapi senjata tradisional sebagai pelengap penampilan.

Pada bagian atas terdapat meukeutop yang berfungsi sebagai penutup kepala atau mahkota kaum pria di aceh berbentuk lonjong ke ataas. Meukeutop dilengkapi dengan lilitan bebrbahan dasar kain sutra danmemiliki pola berbentuk bintang persegi delapan yang terbuat dari kuningan atau emas. Lilitan ini biasa disebut dengantengkulok.
Terdapat lima waran yang dipadukandalam desain meukeuto, yaitu :

  • Merah, melambangkan kepahlawanan.
  • Hijau, mencerminkan agama islam.
  • Kuning yang berarti kesultanan.
  • Hitam, yang berarti tegas
  • Putih, yang melambangkan kesucian.

Jika kita telah mengetahui nama dari pakaian adat ulee balang yang dipergunakan untuk pria, ada juga loh keunikan lain dari pakaian adat wanita-nya, seperti dibwah ini

Uleeng balang atau daro baro ( perempuan )

Pakaian adat daro baromerupakan pakaian adat yang khusus digunakan oleh wanita. Berbeda tentuna dengan linto baro, kalau pakaian ada pria didominasi oleh warna hitam. Nah untukdaro baro justru memiliki pakian adat dengan warna yang beragam seperti hijau, kuning, merah, dan ungu.

Selain itujuga, daro baro juga memiliki banyak aksesoris berupa perhiasan sebagai pelengkappernak pernik pakian adatnya.

Perhiasan yang digunakan dalam pakaian adat Aceh untuk wanita cukup beragam. Contohnya ada Patam Dhoe yang merupakan perhiasan dalam bentuk mahkota. Di bagian tengah Patam Dhoe terdapat ukiran yang berbentuk seperti daun sulur. Biasanya Patam Dhoe terbuat dari emas dengan bagian kanan dan kiri dibentuk menyerupai motif bunga, daun, atau pepohonan. Di bagian tengah biasanya terdapat ukuran kaligrafi yang bertuliskan lafadz Allah dan Muhammad. Kombinasi motif ini dikenal dengan istilah bungoh kalimah. Bungoh kalimah dikelilingi oleh bulatan-bulatan dan bunga-bunga. Hal tersebut menandakan bahwa wanita yang mengenakannya telah menikah dan menjadi tanggung jawab suaminya.

Bagaimana sobat lokal mengenai pakaian adat asal Aceh ini ?, tentunya menarik bukan, bahkan dengan keindahannya kita ingin merasakan atau mempergunakan jenis pakaian yang satu ini bukan ?

Untuk itu, agar kelestarian adat dan budaya kita masih terjaga, jadikan budaya lokal sebagai identitas menjadi salah satu cara untuk melestarikannya. Sebab, Anda memiliki rasa bangga terhadap budaya lokal yang dimiliki di tengah tengah globalisasi.

Dengan begitu, Anda tidak akan mudah terpengaruh atau ikut ikutan terhadap adanya budaya asing yang masuk ke negara Indonesia.

3 tanggapan pada “Sejarah dan Keunikan, Dari Pakaian Adat Ulee Balang Asal Aceh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas